Pemantauan Garam Beryodium di Tingkat Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Karangreja

Permasalahan gizi di Indonesia tidak hanya terbatas pada permasalahan gizi makro namun juga permasalahan pada gizi mikro. Salah satunya yaitu permasalahan iodium yamg sudah sejak lama ada di Indonesia atau yang biasa disebut dengan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium). Yodium merupakan zat gizi mikro yang memiliki perananan penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan mental.

GAKY menurut beberapa penelitian diketahui mampu menurunkan tingkat kecerdasan serta menurunkan tingkat produktivitas yang pada akhirnya akan memengaruhi status ekonomi masyarakat. Kurangnya asupan yodium juga mampu menurunkan produksi hormon tiroid di dalam tubuh yang berakibat pada terjadinya penyakit hipotiroid atau yang biasa dikenal dengan penyakit gondok. Selain itu, kekurangan yodium pada ibu hamil dapat memberikan dampak yang fatal karena janin dapat berisiko untuk mengalami kretinisme. Kretinisme yang terjadi pada anak dapat memengaruhi tumbuh kembangnya,  seperti stunting, tuli, gangguan cara jalan, otot tegang, hingga kesulitan bicara. 

Penanggulan GAKY di masyarakat dapat dilakukan  dengan fortifikasi yodium pada garam. Untuk mengetahui tingkat konsumsi garam yodium di masyrakat perlu dilakukan kegiatan monitoring melalui  kegiatan pemantauan garam yodium.  Petugas gizi UPTD Puskesmas Karangreja melakukan pemantauan garam beryodium di tingkat masyarakat pada bulan Desember 2022. Pemantauan garam beryodium dilaksanakan di 40 Posyandu di wilayah kerja UPTD Puskesmas Karangreja. Pemantauan dilakukan melalui pengetesan garam beryodium yang dibawa oleh ibu balita ke posyandu. Hasil pengetesan menunjukkan masih adanya ibu balita yang tidak menggunakan garam beryodium.

Selain dilakukan pengetesan garam beryodium dilakukan pula edukasi kepada ibu balita terkait manfaat yodium, dampak kekurangan yodium, dan cara penyimpanan garam yang baik agar kualitas garam tetap terjaga sehingga pemanfaatan yodium di dalam tubuh dapat lebih maksimal. Dengan dilakukannya kegiatan ini diharapkan dapat diperoleh gambaran asupan garam yodium di masyarakat sehingga masyarakat khususnya di tingkat keluarga dapat terhindar dari GAKI.